Monthly Archives: August 2014

[Cerpen : Travel Fiction] Diantara Semeru dan Mahameru

Udara Ranu Pane pada malam itu begitu menusuk dan menembus lapisan jaket, baju, hingga kulit. Panasnya kopi yang dimasak tepat di depan pos pendaftaran pendakian Gunung Semeru itu pun hanyalah nikmat sesaat. Panasnya air kopi itu sebagai penetral dingin, sayangnya cuma bertahan beberapa menit. Upaya menghilangkan dinginnya Ranu Pane tidak hanya berhenti disitu. Sebuah botol air mineral kosong berukuran 1500 ml berputar diantara aku, Dian, Rudi, dan Dimas. Kami mencoba sebuah permainan untuk menghangatkan suasana ditengah dinginnya Ranu Pane di malam hari. Namun sebenarnya aku berharap permainan ini justru bisa menjadi pendingin suasana yang sempat memanas beberapa saat yang lalu. Bahkan raut muka Dimas saat ini masih terlihat menyimpan amarah yang tertahan. Read the rest of this entry

[Cerpen : Travel Fiction] Di Dinding-Dinding Indah Kawasan Malioboro

Daerah Istimewa  Yogyakarta, itu nama lengkapnya. Dan memang seperti namanya, daerah ini memanglah istimewa, setidaknya itulah yang ada dipikiran saya selaku pelancong. Meskipun sudah pernah beberapa kali kesini, selalu ada semangat tersendiri ketika kembali ke kota ini. Suasananya yang khas tak pernah membosankan para pelancong. Aksara Jawa yang cukup  sering menghiasi beberapa tempat, aksitekturnya yang begitu khas, suasananya yang cukup mistis, kultur jawa yang begitu kentalnya, dan yang paling memukau adalah seninya yang ada dimana-mana. Ada banyak julukan Kota Yogyakarta, dimulai dari kota pelajar, kota pendidikan, kota pariwisata, bahkan teman saya pun mengatakan jika ingin tahu apa itu Jawa ya Yogyakartalah tempatnya, namun bagi saya Yogyakarta adalah Kota Seni, Kota dimana seni sangat begitu diapresiasi baik itu tradisional hingga modern,  dan seni bukan asal seni, tapi seni  yang merepresentasikan Indonesia khususnya Jawa. Saya akhirnya berkesempatan kembali ke Kota Seni ini. Teman-teman saya yang suka melancong kesana-sini ingin berkunjung ke Yogyakarta dan tanpa pikir dua kali saya menyanggupi ajakan mereka. Read the rest of this entry

[Cerpen] Aku Benci Sekolah

Pagi ini aku masih memiliki pemikiran yang sama  seperti hari-hari sebelumnya, tentang betapa menyebalkannya sekolah. Aku heran dengan mereka-mereka yang sok mengatakan betapa indahnya masa sekolah. Apa yang menyenangkan dari melakukan kegiatan yang membosankan setiap hari ? Harus bangun pagi, mengerjakan tugas dan PR, berhadapan dengan guru galak yang menambah rasa tak rela untuk belajar.  Dan hari ini aku kembali memulainya dengan pikiran yang sama dan akan melakukan akivitas yang sama. Read the rest of this entry