[Review Indo-Seri] Imperfect The Series (2021): Menjaga Nama Baik Franchise

Akhir-akhir ini saya tertarik dengan katalog series Indonesia yang dimiliki WeTV. Keproduktifan mereka jujur saja membuat saya agak lega, karena setidaknya Indonesia mulai berpikir soal membuat cerita berseri yang baik, harapannya sih gitu. Yah, setidaknya saya sudah menonton 3 seri di WeTV sejauh ini, awalnya tertarik dengan Yowis Ben The Series, kemudian My Lecture My Husband, dan yang baru saja selesai ditonton adalah Imperfect The Series. Pada akhirnya, saya memilih untuk menulis Imperfect The Series terlebih dahulu karena judul ini yang paling saya nikmati.

Imperfect The Series merupakan serial spin-off dari film berjudul Imperfect yang disutradarai Ernest Prakasa. Bedanya, kali ini tidak membahas lanjutan kisah karakter utama yang diperankan Jessica Mila dan Reza Rahardian, melainkan menyoroti kisah karakter pendukung para geng cewek kos-kosan yang diperankan Kiky Saputri, Aci Resti, Neneng Wulandari, dan Zsa Zsa Utari.

Mengingat Imperfect The Series, rasanya  saya tidak bisa lepas dari rasa perbandingan pada Cek Toko Sebelah: Babak Baru, sebuah seri spin-off film bikinan Ernest juga yang sempat tayang di Hooq dan kini bisa diakses di Netflix. Kebetulan saya pernah menonton beberapa episodenya meski belum kelar semua ditonton. Kebetulan Ernest Prakasa menjadi produser kedua series ini, bedanya Cek Toko Sebelah: Babak Baru kalau tidak salah memiliki sutradara berbeda bergiliran ditiap episodenya, sementara Imperfect menyerahkan titah nahkoda pada Naya Anindita.

Imperfect The Series bagi saya jauh lebih solid jika dibandingkan Cek Toko Sebelah: Babak Baru. CTS bagi saya masih tampak mencari formula terbaik, sebagai tempat para sutradara berlatih dan bereksperimen. Imperfect The Series bagi saya jauh lebih solid dan matang dengan formula komedinya yang yakin.

Tapi memang, after taste yang paling terasa dari seri ini adalah komedinya yang memang lucu-lucu. Ada banyak tipe komedi yang digunakan, tentu ada miss n match, tapi keseluruhan saya sangat terhibur. Yang paling saya sukai adalah bagaimana seri ini memanfaatkan komedi dari persona-persona para karakternya. Ke 4 karakter cewek yang ada disini sangat sukses menonjol dengan persona komedinya masing-masing.

Karakter Prita adalah yang paling bisa mengejutkan saya karena bagi saya Aci Resti adalah yang paling kurang secara acting, tetapi seiring berjalannya waktu, naskah berhasil memberi panggungnya tersendiri dengan persona gamer-nya, pun hubungan dengan adiknya yang menjadi menarik menjelang akhir. Sementara karakter Netty yang jelas menjadi bintang, berhasil dimanfaatkan untuk menciptakan komedi-komedi dewasa yang akan sangat khas dan cocok dibawakan Kiky Saputri. Untuk Maria, meski karakternya menurutku masihlah stereotipikal, termasuk persona komedinya, setidaknya sudah diperankan dengan baik dan memang lucu. Karakter fevorit saya ada pada Endah, beda dengan Maria, menurut saya karakter Endah berhasil mengulik lebih dalam stereotype wanita berkerudung dengan segala gimmick stereotipnya namun kadang bermain di ranah komedi dewasa, salut dengan keberaniannya.

Namun untuk masalah cerita atau aspek drama, menurut saya Imperfect The Series tidak punya banyak hal untuk disampaikan. Bagi saya, rasanya seri ini hanya ingin mencoba bersenang-senang berkomedi, dan itu sukses buat saya. Sebenarnya, jika dibandingkan dengan CTS juga sama sih, CTS juga ingin berkomedi saja, hanya saja kesinambungan dengan ceritanya kurang bisa dinikmati dan masih agak kasar saja transisi drama ke komedinya, masih terasa seperti kumpulan sketsa komedi yang secara kasar disambung-sambungin, selain memang komedinya lebih banyak miss nya buat saya jika dibandingkan dengan Imperfect. Sementara Imperfect terasa ada perbaikan, bisa memendam ego dramanya dan secara sengaja mengalah dan menciptakan kesinambungan yang lebih halus dengan aspek komedinya, jadi terasa lebih sadar diri saja sih.

Tapi beberapa drama saya pikir berhasil disampaikan dengan baik, tentu yang paling sukses saya pikir adalah karakter Prita. Permasalahan dengan adiknya, insekuritinya mencari pasangan hingga akhirnya bertemu karakter yang diperankan Arif Brata adalah salah satu momen terbaik. Lalu ada  Maria yang punya drama romansa dengan keponakan ibu kos yang saya pikir berhasil memberi rasa manis pada seri ini. Endah sayangnya memang memukau secara momen komedik tetapi dia adalah karakter pembantu sejati karena seingat saya tidak ada arc drama menarik yang dihadapinya, but it’s ok. Sementara Neti yang dijadika tokoh utama, menanggun beban porsi drama terbesar menurut saya agak keteteran, tapi tidak begitu mengganggu. Entah rasanya fase berdukanya dia yang menjadi momen penting dia terasa dikemas dengan kurang kreatif, sekedar ditunjukan tanpa dibuat untuk merasa.

Soal pesan beauty standar,seri ini tidak sekuat dan se eksplist filmnya. Tapi saya justru suka dengan gaya yang dibuat tampak lebih implisi soal pesannya.

Imperfect The Series adalah serial Indonesia yang segar, dengan pesan yang tidak terlalu gemuk tapi disampaikan dengan baik sesuai porsinya, dan komedi yang memuaskan (disclaimer, banyak komedi-komedi dewasa yang mengocok perut jika anda tidak bermasalah dengan hal itu, saya sih enjoy).

Btw, kehadiran Bintang Emon dan bagaimana seri ini memberinya tantangan dan porsi lebih dibagian drama adalah sesuatu yang fresh, setidaknya Bintang Emon mencoba melatih range  aktingnya.

About osyad35

Hai...

Posted on March 6, 2021, in TV Series and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment